
Berlian yang Melebur
Aku mencintai dan menginginkanmu sebagai sesuatu yang sangat kuinginkan dalam hidup. Sesuatu yang kutempatkan dalam area terindah dalam hatiku.

Namun, kau seolah menutup mata dengan apa yang kuberikan untukmu, segala apa yang kukorbankan untukmu, demi cinta terindah yang kuberikan untukmu. Kau tidak pernah mengerti tentang cinta; tentang bagaimana indahnya cinta yang kita bina sejak awal pertemuan kita. Kemudian, entah sejak kapan kau berubah. Kau mulai bertingkah seolah tak pernah mengenalku.
Kau tidak pernah memahami apa arti aku mencintaimu dengan tanpa syarat. Aku hanya bisa tulus mencinta tanpa aku meminta balasan materi atau yang lainnya seandainya kau tak bisa memberikannya.
Aku hanya menginginkanmu menjadi pendamping hidupku sampai aku menutup mataku selama-lamanya.

