Bekerja selama 8 jam sehari agaknya lumayan membuat punggung saya seolah seperti memikul beban seberat beberapa kilogram yang mungkin hanya mampu dilakukan jika empat hingga lima orang atau lebih. Tapi, itu hanya sekilas yang nampak oleh mata. Pekerjaan yang lebih dari beban-beban semacam itu mungkin bisa dikatakan sebagai ‘kulit luarnya’ saja, selebihnya pekerjaan yang sesungguhnya benar-benar mengharuskan saya untuk mengerahkan seluruh tenaga saya, semampu saya. Dan, bagi saya, itu menyenangkan. Serius, itu menyenangkan.
Pekerjaan-pekerjaan itu cukup mencuri perhatian saya. Mungkin bisa dikata bahwa saya mungkin bukan tipe seseorang yang gila bekerja atau yang semacamnya. Tapi, saya menikmatinya. Menikmati kesepuluh jemari saya menari-nari di atas keyboard komputer mengetikkan kata demi kata demi membentuk sebuah dokumen.
Ditambah lagi dengan teman-teman saya yang juga menyenangkan. Bisa dibilang saya memang tipikal pencinta humor, dan tak jarang juga tanpa sengaja saya pun melakukannya hingga membuat teman saya tertawa. Itu adalah bagian yang menyenangkan, saat orang lain tertawa ketika mereka mendengar leluconmu. Dan, seumur hidup, baru kali ini saya memiliki teman-teman yang menyenangkan seperti mereka—ya, meski ada sebagian yang terkadang bisa membuatmu kecewa, tapi itulah manusia.
Empat tahun bukanlah waktu yang singkat dalam memahami sebuah pola. Bekerja itu melelahkan, juga membutuhkan sebuah konsentrasi yang tinggi. Bersyukur saya bisa melakukannya dengan sangat baik, setidaknya saya berusaha untuk melakukan semua pekerjaan saya sesempurna mungkin. Dan, saya yakin, siapa pun juga pasti dapat melakukan pekerjaan yang dihadapi dengan baik jika dalam hati kita tanamkan niat untuk melakukannya.
Jadi? Cintailah pekerjaanmu, sebaik kau mencintai dirimu sendiri…
2 Komentar
eksak
akur … >_<
SOTYASARI DHANISWORO
Akuurr…!! 😀