
Why are you My Remedy?

Tak ada satu kisah cinta yang terlarang. Dikatakan terlarang karena cinta itu bukan pada ‘tempatnya’, atau mungkin cinta itu sendiri yang memang ‘tidak diperkenankan’ terjalin. Bukan karena sesuatu yang berasal dari cinta, melainkan manusia lah yang membuat cinta seolah kejam dan tidak berperikemanusiaan. Sebenarnya aku sendiri pun tidak seberapa memahami tentang cinta yang terlarang. Apa yang dimaksud dengan cinta terlarang? Entahlah. Yang kutahu hanyalah, bahwa kita tidak diijinkan untuk menjalin cinta dan kasih dengan seseorang karena sesuatu hal. Dan, sesuatu hal itu bisa bermakna majemuk, yang terkadang susah untuk diterima oleh akal sehat. Terkadang juga aku menganggap bahwa cinta terlarang itu adalah sebuah tragedi cinta. Atau, mungkin juga tidak se-mainstream itu, namun jika diamati dalam sebuah kehidupan nyata, cinta terlarang bahkan mungkin lebih mengerikan daripada sekedar tragedi.
Jika diperhatikan dari sisi kemanusiaan dan banyaknya berita di layar kaca, cinta terlarang bisa menimbulkan berbagai macam konflik dan intrik, hingga yang terparah adalah terjadinya pembunuhan. Hmm, mungkin yang seperti ini yang harus dihindari. Kalau menurutku, apa untungnya?
If our love is tragedy,
why are you my remedy…?
If our love’s insanity,
why are you my clarity…?
(“Clarity” – by Zedd feat. Foxes)
Seperti itu mungkin gambaran akan sebuah cinta terlarang. Tak perlu sebuah pembuktian atau pembenaran apapun. Tak perlu sebuah penjelasan apapun, dan tidak perlu sebuah perbaikan. Yang jelas cinta tetaplah sebuah cinta. Juga, cinta tak membutuhkan sebuah klarifikasi apapun. Cukup adanya pengertian yang didasari oleh akal sehat.

