Bilakah Waktu Kugenggam
Namun demikian, tak bolehkah jika aku memiliki mimpi, keinginan, dan harapan?—meski aku telah lelah bermimpi, lelah berharap, dan keinginan-keinginanku nyaris sirna ditelan kabut airmata. Dan, sekali lagi, aku hanyalah manusia biasa. Aku masih memiliki kesempatan untuk membangun kembali mimpi-mimpiku, dan meraih asa yang nyaris kulepaskan.
Meski dadaku sesak dan aku hampir-hampir tak bisa menahan bulir-bulir airmataku jatuh membasahi pipi, aku akan tetap menunggu. Tak pernah ada kata paksaan dalam arti menunggu. Cinta ini pun bukan paksaan. Semuanya murni dari lubuk hatiku yang terdalam. Dan, perasaan ini tak terhapuskan, hingga Tuhan mengambil senyumku, tangisku, resahku, hingga raga yang menghidupkan aku. Semuanya.
Bilakah waktu kugenggam, dan bilakah asa kuraih?
Bilakah waktu kugenggam, dan bilakah cinta kumiliki seutuhnya?
Aku tak pernah menghujat waktu. Aku hanya ingin menanyakan satu pertanyaan, “Mengapa waktu tak pernah bisa berdamai denganku?”
4 Komentar
Danni Moring
semog waktunya bisa berdamai ya nanti, mba dhanis
SOTYASARI DHANISWORO
Iyaa Mas, amiinn amiin y.r.a.
casino online indonesia
sungguh mengharukan gan….
bagaimana pun kita hanya manusia biasa gan…
yang di Atas lah yang menentukan semuanya…..
SOTYASARI DHANISWORO
Iya Kakk, manusia memang cuman bisa berharap dan berdoa semoga apa yang diinginkan bisa terkabul. 🙂