
Buruk Tak Selalu Buruk
Kalau membaca judul yang aku tulis, kira-kira apa yang pertamakali terlintas di pikiran kalian? Pasti banyak hal, kan? Salah satu yang aku pikirkan adalah kisah dongeng anak-anak ‘anak itik yang buruk rupa’. Anak itik itu selalu dikucilkan dan dijadikan bulan-bulanan oleh saudara-saudara dan teman-temannya lantaran bulunya yang berbeda dari itik-itik pada umumnya. Tapi, dibalik buruk rupanya itu tersimpan hati yang tulus.

See? Artinya apa? Bahwa memang kita tidak seharusnya menilai seseorang hanya dari tampak luarnya saja, tapi apa yang tersimpan dalam hatinya. Terkadang penampakan luar yang biasa-biasa saja, namun dari dalam mampu memancarkan cahaya kedamaian yang menyejukkan sukma. Dan, itu tidak bisa kita dapatkan dengan mudah. Semua orang pasti ingin mendapatkan predikat baik di mata orang lain. Tapi, berapa banyak diantara orang-orang yang kau kenal menganggapmu baik juga? Pasti tak lebih banyak dari jumlah keseluruhan jarimu. Orang selalu berpandangan negatif terhadap orang lain yang ada di sekitarnya, terlebih jika kedua orang itu tak saling mengenal kepribadian masing-masing. Pada akhirnya hanya akan menuai cemoohan. Itu adalah tipikal manusia pada dasarnya, dan tak ada yang bisa memungkirinya.
Kau tahu? Dunia ini penuh dengan manusia-manusia ‘jahat’ dan sarat ketidakadilan. Persentasenya dengan mereka-mereka yang berhati emas tak lebih besar dari seujung kuku jarimu. Sungguh kecil diantara miliaran masyarakat penghuni Bumi.
Karenanya, bersyukurlah jika kau telah menemukan malaikat berhati emas yang jika bersamanya kau merasa damai dan tenang. Setidaknya malaikat yang mampu melindungimu dari terpaan dan pengaruh-pengaruh buruk. Suatu ‘hadiah’ kecil dari Tuhan yang jika kau pandai mensyukurinya, Tuhan akan memberimu lebih dan lebih lagi.


8 Komentar
Anonim
Ridiculous story there. What happened after? Good
luck!
Here is my web blog; domain ()
SOTYASARI DHANISWORO
Hii…, thanks for comment.
You can check at my next blog… 🙂
eksak
Don't judge book by its cover, don't judge people by their looks. 🙂
SOTYASARI DHANISWORO
Bener bangeettt…, kan cuman cover alias sampul,
belom tentu juga isinya sama kayak sampulnya, siapa tahu justru lebih bagus isinya… 🙂
Fikri Maulana
Memang buruk tak selalu buruk 😉
SOTYASARI DHANISWORO
Hehe memang Mas… 🙂
lapakmedan
benar sekali bang, buruk tak selalu buruk, baik tak selalu baik. Pandangan orang selalu pada cover nya duluan.
SOTYASARI DHANISWORO
Iya memang sih,
tapi jika orang yang teliti, mereka akan check sampe ke isinya, paling tidak sinopsisnya…