Lilin itu Bak Genta di Malam Hari
Sesuatu berpendar di salah satu sudut ruangan yang gelap dan nyaris tak ada tanda-tanda kehidupan. Tapi, tidak, ada seseorang yang terus menatap sebuah nyala api kuning yang bergoyang-goyang disana. Ia tidak mati, tidak juga hidup. Matanya nanar menatap benda kecil panjang bersinar itu. Sebuah lilin kecil.
Untuk sementara ini biarkanlah lilin kecil ini yang menemaninya saat malam dan meneranginya ketika ia harus menuliskan kisah pilunya di atas kertas putih dengan tinta hitam, agar mereka dapat mengenangnya ketika ia tiada nanti. Agar manusia-manusia di luar sana dapat menjadikan kisahnya sebagai pelajaran berharga yang tak dapat dibeli dengan apapun. Dan, lilin itu, lilin yang menjadi genta di malam hari, lilin yang seolah berdentang silih berganti dalam relung hatinya memecah kesunyian yang selama ini dirasakannya membuatnya merasakan kehidupan dan tidak hidup tapi seperti mati.
2 Komentar
Penghuni 60
semoga saja lilinnya tdk segera meleleh lalu habis.
Kisah siapakah ini Dhanis? bkn kisahmu kan?
SOTYASARI DHANISWORO
Amiinn…
Bukan, cuman cerpen aja kok mas… 🙂