Kadangkala, aku berpikir kalau hidup itu kejam – atau yang lebih ekstrim, dunia itu kejam. Sebagian besar orang pun berpikir seperti itu. Entah sejak kapan argumen-argumen seperti itu muncul. Sumber awalnya pun tidak diketahui. Hanya obrolan dari mulut ke mulut yang akhirnya dikenal banyak orang dan menjadi suatu quote tersendiri.
Aku tak bisa memungkiri bahwa inilah hidup. Tak ada sesuatu hal pun yang bisa benar-benar mudah dalam hidup. Kau pun takkan bisa memprediksi hidupmu sendiri. Terkadang, hidup bisa sangat menyenangkan. Terkadang pula hidup bisa sangat susah dan bisa nyaris membuatmu putus asa. Semuanya memang sudah digariskan. Manusia hanya bisa meminta yang terbaik.
Kendati demikian—aku ulangi lagi—inilah hidup. Hidup memiliki siklus sendiri. Lebih tepatnya, hidup itu bagaikan roda yang berputar – kadang di atas dan kadang di bawah. Aku tidak pernah mengeluh tentang hidup seperti apa yang kujalani. Aku hanya perlu berhati-hati dalam melangkah. Ibarat jalan beraspal, terkadang jalan itu tidak rata. Banyak lubang disana-sini, dan kita diharuskan untuk memilih jalan mana yang akan kita ambil.
Bagiku, hidup adalah anugerah. Sudah sepantasnya manusia menghargai hidup. Meski hidup terkadang kejam, justru disitulah manusia diwajibkan untuk selalu bersyukur. Bersyukur yang aku maksud disini adalah selalu sabar dalam menerima segala apapun cobaan hidup. Masih beruntung kita hidup, dan bukannya mati.
2 Komentar
Michael Angelo [Desah Kian Dera]
pahit manisnya hidup itu sudah ada ngatur..
seperti sayur, kalo rasanya manis trs kan gak enak..
SOTYASARI DHANISWORO
Benerrrr…, sipp setuju saya…