Friday the 13th

Entah kenapa, aku baru posting sekarang meskipun aku sudah lama membuat blog ini. Tadinya sih, ketika aku sudah posting satu atau dua tulisan, toh pada akhirnya tulisan itu kuhapus lagi. Dan, tepat pada hari ini—Friday 13th (Jumat Ketigabelas) aku baru memulai posting lagi. Bukan karena angka keramat—atau yang lainnya—namun, karena proses hiatus yang terlalu lama sehingga rasanya harus tetap menulis agar otot-otot otak tidak kaku. Selain karena menulis seolah sudah mendarahdaging dalam diriku, rasanya hampa tanpa sebuah tulisan yang aku ciptakan.

Tak ada hari yang benar-benar buruk jika kau tidak pernah berpikir bahwa sebuah hari tersebut adalah hari yang buruk. Berbahaya jika kau berpikir bahwa jika kau selalu mengalami hari yang terlampau buruk, padahal sebenarnya tidak. Pola pikir manusia terkadang tidak sama dengan yang terjadi dalam kenyataan itu sendiri. Terkadang, bisa saja manusia dihantui oleh pikiran-pikirannya sendiri; yang terkadang pikiran itu bisa seringkali membuat mereka terjatuh. Sehingga, saat itulah, maka manusia lantas berpikir bahwa hari buruk telah mengikutinya.

Aku pun demikian. Tak jarang aku menganggap bahwa kenapa aku selalu dirundung sesuatu yang tidak aku sukai?—padahal jelas-jelas dikatakan bahwa dilarang menilai diri sendiri hanya dari sesuatu yang belum tentu pasti. Tapi,